Petualangan Pak Lurah: Salah Kaprah Beli Semangka di Pasar
Prolog:
Di pagi yang cerah, Pak Lurah ditugaskan oleh Bu Lurah untuk membeli semangka di pasar. Namun, apa jadinya kalau misi sederhana ini berubah menjadi kekacauan? Dengan logika kocak dan sikap santainya, Pak Lurah berhasil membuat Bu Lurah geleng-geleng kepala. Siap-siap tertawa dengan kisah mereka!
👨👨👨👨👨👨👨👨👩👩👩👩👩👩👩👩
Percakapan Lucu Pak Lurah dan Bu Lurah
Pak Lurah:
(Bangga pulang dari pasar) "Bu, misi selesai! Semangkanya gede, segar, dan murah lagi. Pasti Bu Lurah seneng!"
Bu Lurah:
(Lirik semangka di kantong plastik) "Hmm... gede sih iya, tapi kok bentuknya panjang kayak timun besar, Pak?"
Pak Lurah:
(Senyum lebar) "Lho, itu semangka lokal, Bu. Namanya inovasi. Buat apa beli yang bulat kalau yang panjang lebih praktis buat masuk kulkas!"
Bu Lurah:
(Ngambil semangka, periksa lebih dekat) "Pak... Ini mah bukan semangka! Ini mentimun Jepang!"
Pak Lurah:
(Kaget) "Apa?! Tapi tadi di pasar, saya nanya, 'Bu, ada yang panjang dan segar nggak?' Langsung dikasih ini!"
Bu Lurah:
(Sambil tepuk jidat) "Pak, itu kan bukan cara nanya yang jelas! Kalau minta yang panjang, ya dikasih timun, bukan semangka!"
Pak Lurah:
(Defensif) "Ya mana saya tahu, Bu. Kan bentuknya hampir sama. Lagi pula, ini lebih ekonomis. Tadi saya dapat bonus cabe rawit, lho!"
Bu Lurah:
(Tersenyum sinis) "Bonus apaan, Pak? Cabe rawit itu pasti karena timunnya kelebihan berat. Jadi bayar lebih mahal!"
Pak Lurah:
(Mikir keras) "Oh... Pantes tadi harganya kok kayak beli buah impor. Tapi ya sudah, Bu. Daripada ribut, gimana kalau timun ini kita jadikan jus semangka aja?"
Bu Lurah:
(Bengong) "Pak, timun itu nggak bisa jadi jus semangka! Kalau diblender, rasanya kayak air tawar!"
Pak Lurah:
(Sambil ngusap dagu) "Hmm, kalau gitu kita kasih es batu, Bu. Namanya jadi 'Es Semangka Rasa Misteri!'"
Bu Lurah:
(Tertawa terbahak-bahak) "Pak, kalau Bapak buka warung jus, pelanggannya lari semua! Tapi oke, saya kasih kesempatan. Besok Bapak belanja lagi, tapi belanja yang benar!"
Pak Lurah:
(Nyatet di kertas) "Oke, Bu. Catatan saya jelas: 'Beli semangka, bukan timun'. Kalau ada bonus cabe rawit lagi, buang aja, ya?"
Bu Lurah:
(Sambil jalan ke dapur) "Pak, bonus cabe rawit itu buat saya bikin sambal. Jadi tenang, masih ada manfaatnya."
Pak Lurah:
(Senyum lega) "Nah, itu dia, Bu. Saya memang suami visioner. Sekali belanja, manfaatnya bisa ke mana-mana!"
👨👨👨👨👨👨👨👨👩👩👩👩👩👩👩👩
Epilog:
Pak Lurah mungkin salah kaprah soal semangka, tapi keberaniannya mencoba hal baru selalu jadi bahan tawa di rumah. Kisah sederhana ini mengingatkan kita bahwa bahkan dari kesalahan kecil, selalu ada cara untuk menciptakan keceriaan!
.png)
.png)